Jumat, 31 Agustus 2012

Menyambut Pemimpin Baru Desa Suka Budi, "Mari lebih Teliti dan Jujur dalam Memilih"



Beberapa hari kedepan yakni tanggal 9 september 2012 akan dilaksanakan acara akbar pemilihan kepala desa periode 2012 -2018. Babak baru peta perpolitikan di Desa Suka Budi Khususnya di kampung Bulak Temu sedang bergeliat pasti, kehendak untuk mencapai desa maju menjadi impian yang segera ingin diwujudkan oleh segenap warga desa ini, pemimpin baru diharapkan dapat menjadi pencerah bagi pengembangan desa kedepannya. Entah nantinya dipimpin oleh incumbent kembali atau oleh tokoh baru. Tanpa berusaha untuk menekankan salah satu kandidat, penulis berusaha menuangkan sedikit unek-unek.

Kandidat yang mencalonkan diri telah mendapatkan nomor urut beserta ikon penanda pendukung berupa nama buah-buahan yang akrab di masyarakat.
Meraka adalah :


1.       Kandidat nomor urut pertama Apel : Iimudin, Amk (Mantri Iim)
2.       Kandidat nomor urut dua Nanas : Syarif Hidayatullah Spdi (Bang Sarip)
3.       Kandidat nomor urut tiga Durian : Agus Tomi
4.       Kandidat nomor urut empat Calon Incumbent :Bawanih (Lurah Bawang)

Pola pikir warga yang sudah semakin dewasa diharapkan menghasilkan sebuah keputusan yang menghendaki adanya perubahan secara nyata terhadap segala kebijakan dan program yang akan dijalankan. Warga butuh bukti nyata yang dapat mereka rasakan sebagai bentuk perbaikan kearah  pengembangan kemajuan desa dari segala sektor.
Kemajuan yang dikehendak memerluka keberanian dari tiap warga Desa Suka Budi dalam mengaspirasikan kandidat yang nantinya dipilih, lihat dengan teliti dan seksama sebelum kita menentukan siapa yang pantas untuk kita usung sebagai Lurah di desa ini.

Apa yang harus kita perhatikan sebelum kita menetukan pilihan kita?
1.       Visi dan Misi bakal calon Lurah
2.       Janji politik yang disampaikannya
3.       Bagaimana Keberpihakan terhadap kesejahteraan dan kepentingan rakyatnya
4.       Program apa saja yang akan di laksanakan ketika menjabat
5.       Transparansi  dalam pelaksanaan jabatan

   Untuk menjadi pemimpin itu harus berani telanjang dan ditelanjangi, itu kalau mau menjadi pemimpin sejati, jadi tidak munafik dan tidak perlu banyak menebar pesona hanya untuk mengelabui dan menutupi kelemahan yang ada. Telanjang yang saya maksud disini adalah jujur apa adanya, dan siap untuk ditelanjangi dari berbagai pembungkus dan topeng kepentingan, tujuan satu-satunya hanyalah memimpin, membangun dan memajukan desa dab bangsa, berusaha untuk memahami dan mensejahterkan  rakyat yang dipimpin, tidak ada kepentingan lain, apalagi kepentingan pribadi dan kepentingan golongan.

Saya terkesan dengan pernyataan Jokowi ketika ditanya host tvOne dalam wawancaranya dengan tvOne, golonganmenyatakan bahwa seorang pemimpin harus melepaskan semua bentuk kepentingan dalam menjalankan tugas pemerintahan, dan itu artinya siap menelanjangi diri dari segala bentuk kepentingan, sekalipun dia merupakan kader partai politik, lantas Host tvOne menanyakan, sebagai kader partai, apakah beliau tidak takut dibebani oleh kepentingan partai yang mngusungnya. Dengan enteng Jokowi menjawab, “Sebelum dicalonkan saya sudah membuat komitmen sama partai, bahwa selama dia menjalankan tugas negara, dia tidak mau ada kebijakannya yang di intervensi partai, kalau partai setuju dengan komitmen tersebut, maka beliau baru bersedia di calonkan.
Sikap seperti ini mutlak harus dimiliki oleh pejabat publik yang juga anggota partai, tentunya tidak banyak yang bisa berkomitmen seperti ini, apa lagi tipikal orang-orang yang ambisi mengejar jabatan, orang-orang yang berambisi mengejar jabatan seperti itulah tipikal pemimpin yang tidak berani untuk telanjang apa adanya, karena dibenaknya sudah bersemayam dan dibebani berbagai kepentingan, maka kalau pun jadi pemimpin tidaklah akan amanah.
Adalah kewajiban kita sebagai masyarakat memilih pemimpin yang baik dan juga amanah, agar di kemudian hari pemimpin yang terpilih adalah betul-betul pemimpin yang memenuhi harapan kita semua, dan kita bisa menerima semua kelebihan maupun kekuarangannya. Ada beberapa kriteria pemimpin yang baik dalam pengertian universal, seperti yang pernah saya baca dalam sebuah artikel   seperti yang tertera dibawah ini :

Ciri Pemimpin yang Baik (diambil dari berbagai sumber)

Senantiasa bersikap adil dan menjunjung tinggi kebenaran. Pemimpin yang adil, disamping ilmunya para ulama, kepemurahannya kaum kaya, dan doanya kaum dhuafa akan menjadi pilar utama.
Senantiasa menjadi pengayom dan pembela masyarakat, sehingga masyarakat merasa aman dan terlindungi. Kehidupan menjadi tenteram dan bahagia. Kebijakan yang dikeluarkan pun tidak akan menjadi kebijakan yang merugikan rakyat. Ketika terjadi konflik antara kepentingan rakyat kecil, maka ia akan lebih memilih untuk membela kepentingan rakyat kecil.
Berpihak dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. sebagaimana telah tercatat dalam sejarah Islam, Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu adalah contoh pemimpin yang selalu berpatroli setiap malam, memastikan bahwa rakyatnya tidak ada yang kelaparan. Demikian pula dengan khalifah Umar bin Abdul Azis, yang mampu mengentaskan kemiskinan melalui instrumen zakat, hanya dalam waktu kurang dari 2 tahun. Inilah model kepemimpinan yang selalu didambakan kehadirannya oleh seluruh masyarakat kapan dan dimanapun, termasuk Desa yang kita cintai ini. Mudah-mudahan melalui pemimpin yang demikianlah, Suka Budi akan menjadi Desa yang lebih baik dan sejahtera.

Adakah calon pemimpin kita pada Pilkades Desa Suka Budi periode 2012-2018 ini memenuhi kriteria diatas, mudah-mudahan saja masih ada harapan kita memiliki pemimpin yang memenuhi kriteria tersebut diatas.

Sekali lagi melalui tulisan ini saya sebagai bagian dari warga kampung Bulak Temu secara pribadi ingin mengajak segenap saudara-saudara ku sekampung, demi perbaikan dan kepentingan bersama, kita gunakan hak suara kita secara bijak dan jujur. Mari berfikir secara kritis dan logis. Kemajuan dan perkembangan desa kita terletak ditangan kita semua, jangan jadikan kepentingan perorangan menjadikan kita menyesal dikemudian hari, ibarat kata jangan beli kucing dalam karung, lihat, teliti dan periksa secara seksama, apabila telah yakin dengan apa yang kita pilih, dan siapapun yang nantinya terpilih, semoga memberikan perubahan kearah yang lebih baik bagi desa  dan kampung kita… AMIN..

Untuk Bulak Temu yang lebih baik
norifumi.curly@gmail.com

3 komentar:

  1. Pilihlah sesuai hati nurani...jangan berdasarkan besarnya duit yang masuk kantong..ingat keputusan anda akan berimbas untuk 5 tahun kemudian....

    BalasHapus
  2. biasanya setelah pemilihan baru ketahuan deh orang2 yg selama ini hadir didepan mata kita ternyata mendukung atawa ga.......hehehe...tp itulah politik suka bermuka lima

    BalasHapus
  3. Ya... begitulah politik bro..
    Tapi kalo kita udah memberanikan diri melangkah kesana, harus sudah siap dengan konsekuensinya..
    Legowo menerima segala hasil. menang senang, kalah ya ga menang.. hehehe..
    Ya kita dukung segala kebijakan yang akan diambil, semoga Desa Suka Budi makin Mantap Jaya..

    BalasHapus